Para ilmuwan berpendapat bahwa hominid kuno mungkin masih memiliki rambut sebanyak rambut leluhurnya, tetapi badannya lebih kecil dan giginya sangat berbeda. Karena hidup di tanah yang tak berhutan lagi atau pada pinggiran hutan, Ramapithecus terpaksa mengganti makanan khas hutan yang biasanya, yakni dedaunan dan buah-buahan, dengan sayuran dan biji-bijian yang dicarinya di tanah. Mula-mula Ramapithecus hanya melewatkan waktu sebentar setiap harinya untuk makan di tanah; waktu selebihnya dihabiskan dengan berkeliaran, bermain-main, tidur dan mencari tempat berlindung di pepohonan yang sudah dikenalnya. Sikap berdiri tegaknya paling banter tentu masih sempoyongan, walaupun tentunya sikap tersebut lebih mudah dipertahankan pada waktu makhluk itu berlari dengan jarak-jarak dekat, namun, karena Ramapithecus bertampang dan berperi laku mirip kera, banyak ahli antropologi sekarang yakin bahwa makhluk tersebut sudah membawa bibit-bibit Homo sapiens yang akan datang kemudian.
Para ahli antropologi tidak yakin bagaimana terjadinya evolusi dari Ramapithecus ke makhluk yang sangat mungkin merupakan keturunannya, yakni Australopithecus.
Kesenjangan dalam catatan fosil
selama beberapa juta tahun memberikan peluang untuk berspekulasi
mengenai periode tersebut. Bukti yang ada hanya menunjukkan bahwa
Ramapithecus mungkin telah hidup pada masa hanya delapan juta tahun
yang lalu, sedangkan bukti bagi Australopithecus diketahui hanya dari
masa lima juta tahun yang lalu.
Para ahli biologi evolusi dengan hati-hati berspekulasi bahwa
kesenjangan yang lamanya tiga juta tahun itu ditempati oleh suatu
leluhur yang tak dikenal dari Australopithecus. Tetapi sekalipun para
ahli antropologi tidak mengetahui dengan jelas apa yang terjadi pada
Ramapithecus, mereka yakin bahwa Australopithecus adalah hominid yang
sangat sukses. Walaupun sisa tinggalannya hanya terdapat di Afrika,
namun orang telah dapat mengenai empat jenis, dan kini fosil-fosil
tetap bermunculan begitu cepat sehingga kerap kali bagi ilmuwan
sulitlah menempatkan semuanya dalam peta evolusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar